Jumat, 01 November 2013

Membalikkan diabetes (1)

Nabi Muhammad SAW bersabda "Sumber dari segala penyakit adalah perut, perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat." (H.R. Muslim)

Sekitar 3 bulan yang lalu, setelah memberikan kesempatan kepada para praktisi RT untuk memberikan energi negatifnya kepada saya, tiba2 suatu pagi pergelangan tangan kiri saya terasa sakit di bagian atas. 

Hanya satu sisi, tetapi rasanya semakin lama semakin sakit. Kata pak karno sih mungkin inflamasi biasa. Saya sudah coba alirkan energi, gak bisa masuk. Tramal maupun obat gosok juga tidak mempan. Pak Edhy pijat juga sudah diminta bantuan untuk melihat, katanya asam urat saya tinggi sekali dan membuat tulang pergelangan tangan saya bergeser ke atas. Dia sudah balikkan kembali ke tempat semula, tetapi sakitnya tidak hilang juga.

Karena itu penyerapan energi negatif saya hentikan dulu untuk sementara.

Kata pak karno, batu ginjal hilang oleh pH tinggi. Karena itu saya surf internet bagaimana caranya menaikkan pH darah. Banyak ditawarkan alat-alat untuk menaikkan pH. Prinsipnya dengan mengalirkan arus listrik DC ke suatu terminal positif untuk pH tinggi dan terminal negatif untuk pH rendah. Seperti aki itulah.

Surfing ini juga membawa saya ke sistem bagaimana mengirit bensin dan solar dengan memberikan atom H ke sistem pengapian. Menurut teman yang sudah mencoba alat ini, dia bisa pakai motor 100 km/liter bensin lebih.

Surfing berikutnya membawa saya ke macam-macam alat, baik elektrik maupun kimia, yang menaikkan pH darah, dan berbagai macam penemuan kimia yang tidak pernah terpikir oleh saya. Misalnya:

1. Sodium bicarbonat (NaHCO3) diproduksi di pankreas dan dipakai untuk menaikkan pH makanan di usus 12 jari. Demikian saya ukur, kapasitas produksi sodium bikarbonat saya hanya rendah saja.
2. Seluruh sistem syaraf memerlukan potassium sebagai elemen yang memberikan sinyal. Oleh karena itu kekurangan potasium akan membuat sinyal keliru.
3. Seluruh produksi enzim, sekitar 300 sistem, memerlukan magnesium sebagai katalisator.
4. Yodium diperlukan oleh kelenjar thiroid untuk memusnahkan seluruh kuman penyakit di dalam darah, karena setiap 17 menit darah yang sama melewati thiroid. Thiroid memerlukan kandungan yodium sekitar 600 mg agar bisa berfungsi sempurna.
5. Ke 4 elemen tersebut bisa hilang dari tubuh melalui ginjal dan saluran kencing.
6. Yodium diusir oleh Bromine dan Fluoride dari thiroid.
7. Yodium bisa mengeluarkan logam berat dan racun dari dalam darah


Waktu itu saya di Samarinda. Saya segera cari di apotik. Yang ada hanya sodium bikarbonat dan supplemen magnesium yang selalu ditambah calsium dalam perbandingan 1:2. Saya juga beli lagi alat test darah, asam urat dan cholesterol. Waktu saya test, glukosa saya 425, asam urat 6.6, dan cholesterol saya 230.

Yodium yang dulu bisa dibeli, ternyata sekarang hanya tersedia dalam bentuk obat merah betadine saja, dalam bentu povidon iodine 10 mg/cc. Apa boleh buat, saya meminum obat racikan sendiri: NaHCO3 : 1 sendok teh + 200cc air, 2x sehari; Mg supplement 400 mg, 2xsehari, betadine 1 sendok teh (=5 cc = 50 mg) 2x sehari.
Dalam 2 minggu kadar gula darah turun menjadi 325, asam urat menjadi 4.4

Sodium bikarbonat bisa saya beli di jakarta dengan harga murah sekali. Demikian pula magnesium dalam bentuk magnesium chlorida maupun magnesium sulfat. Potassium hanya bisa saya temukan sebulan kemudian dalam bentuk potasium sitrat. Semuanya dari toko kimia di Jakarta. Harganya cukup murah sehingga ketika ada pasien darah tinggi yang bisa membaik dengan makan bahan kimia tersebut langsung ikutan sedekah NaHCo 3 dan MgCl2 masing-masing 1 karung.

Yodium tidak bisa saya temukan di jakarta, baik di apotik maupun di rumah sakit. Ketika saya surfing di Internet lagi melalui Amazon.com, ternyata kita di Indonesia tidak bisa membeli obat tersebut karena Indonesia tidak didukung oleh USA.

Akhirnya saya mendapat yodium dari India dan dari China.
Share, semoga bermanfaat
Sumber : Kusnul Hadi Reiki Tao

Tidak ada komentar:

Posting Komentar